“99 Cahaya langit di
Eropa” adalah sebuah buku yang diangkat dari kisah nyata perjalanan spiritual
sang penulis Hanum Rais dan Rangga Almahendra di eropa. Kisah yang dibuat dalam
bentuk novel membuat ceritanya ringan dan mengalir namun sarat akan nilai-nilai
sejarah, kebudayaan, dan potret dunia islam di Eropa.
Penulis mengisahkan
perjalanan ke lima Negara yakni Austria,
Prancis, Spanyol, Turky, dan Arab Saudi.
Buku ini mengajak kita berfantasi menikmati keindahan bangunan-bangunan
dan khazanah sejarah di kota-kota seperti wina, prancis, cordoba, istambul, dan
di akhiri perjalanan ke tanah suci.
Di Austria penulis memaparkan
seperti apa kehidupan kaum muslim sebagai kaum minoritas di eropa, melalui
seorang tokoh non fiktif bernama fatma. Seorang muslimah turki yang taat yang mengobarkan semangat dakwah di eropa
dengan cara yang sederhana tetapi luar biasa. Bagi saya dia adalah sosok yang
sangat menginspirasi dalam novel ini.
Austria dan turki pernah memiliki sejarah
kelam. Kara Mustafa seorang panglima perang kerajaan ottoman di turki yang juga
masih satu garis keturunan sebagai kakek buyut fatma pernah melakukan ekspedisi
penaklukan di Austria namun berujung pada kekalahan. Sejarah ini yang
menimbulkan luka dalam orang-orang nonmuslim Eropa kepada turki, bahkan lebih
dari itu, kepada Islam. Fatma hadir sebagai tokoh yang berusaha mengubah mind set orang-orang eropa yang kini
mengidentikkan Islam dengan kekerasan melalui akhlaknya yang mulia yang kerap
membuat beberapa orang eropa akhirnya tertarik pada Islam bahkan memutuskan
menjadi muslim. Slogan fatma adalah “Menjadi Agen Muslim yang Baik “.
Di Perancis, Penulis mengajak
kita lebih dari sekedar menikmati keindahan bangunan kota cantik itu tetapi
juga keindahan sejarah Islam yang pernah bergaung indah di perancis melalui
marion, seorang pakar sejarah yang kemudian menjadi muslim karena kekagumannya
pada nilai-nilai Islam yang ia pelajari.
Marion menjelaskan tentang kalimat tauhid yang ditulis dengan tulisan
arab kufic di kerudung yang dikenakan
bunda maria dalam salah satu koleksi lukisan di museum lovre, salah satu museum
terkemuka di dunia. Sebenarnya apakah rahasia dibalik tulisan tauhid dalam
lukisan yang disaksikan puluhan ribu orang pengunjung museum dari berbagai negara tersebut? Buku ini mampu menjawabnya
dengan sangat manis.
Melalui buku ini penulis
membolak-balikan perasaan pembaca dengan menelusuri lika-liku sejarah islam.
Tentang kejayaannya yang terang benderang, sekaligus kakalahannya yang
menyakitkan. Tentang kenyataan pahit kekalahan Islam di spanyol yang mengubah
masjid mosquita menjadi tempat ibadah agama lain, sekaligus kemenangan Islam
atas turki yang terabadikan melalui bangunan-bangunan seperti hagia Sophia,
blue mosque, dan istana peninggalan kesultanan turki.
Buku ini mengungkapkan nilai-nilai keindahan
sejarah islam yang membuat saya menjadi begitu mencintai Islam, menguatkan
keyakinan saya akan Islam, sekaligus menyadarkan kepada saya akan beban tugas
sebagai seorang muslim untuk mengembalikan kejayaan islam melalui keindahan,
kedamaian, dan kearifan yang di ajarkannya. Untuk menjadi seorang agen muslim
yang berakhlak islam dan menebar kedamaian.
Saya kira buku ini perlu dibaca
oleh seluruh muslim khususnya para aktivis dakwah Islam untuk sebagai bahan
pengingatan bahwa sebagai muslim kita perlu menebarkan hakikat kedamaian dalam
Islam serta menguasai ilmu pengetahuan. Sehingga musnahlan citra Islam yang
kini diidentikkan dengan kebodohan, terbelakang, dan kekerasan. Karena
dakwah yang besar, dimulai dari sesuatu
yang sederhana. Buku ini mengajak kita membangun peradaban islam dengan memulai dari akhlakul karimah dan ilmu pengetahuan.
Bacalah buku ini dengan untuk memperoleh semangat baru..
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu…