Selasa, 15 Mei 2012

Hebatnya Pendidikan Belanda Dalam Mewujudkan Inovasi "Gila"


Apakah yang ada dalam pikiran anda ketika mendengar kata “Cerdas”?.

Kebanyakan dari kita sering kali menyandingkan kata cerdas dengan orang yang ahli dalam berhitung, menganalisis, dan menghafal. Padahal, lebih dari itu, cerdas memiliki makna yang lebih luas, karena cerdas adalah ketika seseorang mampu mengoptimalisasikan fungsi kerja otak yang ia miliki.


Pusat intelektualitas kita diatur oleh otak besar (Cerebrum) yang terbagi menjadi belahan (Hemisfer) kiri dan kanan yang masing-masing memiliki tugas dan fungsinya. Otak kiri berhubungan dengan logika, rasio, membaca, dan menghafal sedangkan otak kiri berhubungan dengan kemampuan intuisi, social, imejenasi, dan kreatifitas. ( Roger Sperry).


Menurut penelitian para ahli, kebanyakan manusia di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri.


Berbeda dengan Belanda. Pendidikan formal di Belanda mengasah kemampuan para akademisi untuk memaksimalkan potensi otak kiri dan kanan dengan memfasilitasi para pembelajar untuk melakukan riset-riset ilmiah. Menjadikan imajenasi tak lagi jadi sekedar khayalan tetapi mewujudkannya menjadi suatu kenyataan.


Kulit Anti Peluru
Tengok saja sang ilmuan asal Belanda Jalila Essaidi, ia membuat inovasi unik dengan menciptakan kulit antipeluru.

Mari bayangkan! Ketika banyak ilmuan berinovasi menyulap baju perang yang beratnya berton-ton menjadi rompi anti peluru, Essaidi dengan ide “Gila”nya ingin mengubah keratin protein yang bertanggung jawab pada kekerasan kulit manusia dengan sutra laba-laba. Dengan menyisipkan gen pembuat sutra laba-laba pada genome manusia sehingga terciptalah manusia antipeluru.

Atau sang ilmuan pecinta binatang Mark Post yang memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan pangan manusia dengan mengurangi angka kesakitan pada binatang. Ia mengembangkan sel induk otot sapi untuk tumbuh dan berkembang biak di laboratorium, sel-sel tersebut bisa menghasilkan burger sejuta kali lebih banyak daripada jika hewan tersebut disembelih untuk diambil daging. Seperti dimuat Daily Mail, Senin, 20 Februari 2012, Post berencana akan mengungkap daging ciptaannya berupa hamburger istimewa pada Oktober tahun ini.

         Berbagai inovasi “gila” lainnya yang tak lagi dapat disebutkan dicetak dari berbagai ilmuan lulusan institusi pendidikan di Belanda. Hal ini tercermin dari prestasi belanda yang mendapati urutan ke-3 negara dengan jumlah universitas terbanyak dalam World Reputation Ranking 2012 dan 85 % universitas riset di Belanda termaksud dalam 200 universitas terbaik di dunia dalam Data the Times Higher Education Supplement.

         Kini sekitar 81.700 mahasiswa internasional menempuh pendidikan di Belanda. Kesediaan belanda menampung para pembelajar dari berbagai macam negera dengan fasilitas lebih dari 1.400 program studi yang diberikan dalam Bahasa Inggris, menjadikan para akademisi dari berbagai Negara tersebut dapat terfasilitasi untuk memecahkan berbagai macam masalah dari masing-masing negaranya. Hal ini memungkinkan keanekaragaman inovasi riset di belanda akan lebih tinggi, “gila”, dan menantang.




 Ditulis Oleh : Hanifah Fitri

1 komentar: